Tuesday, February 10, 2009

Pertemuan Demi Pertemuan


Tanggal Januari 2008, hajat bertemu
Yang pertama diatur di bandar penyu
Walaupun dikau terlewat, aku setia menunggu
Umpama mimpi, melihat dirimu dihadapanku
Kekalutan mula menghantui
Memikirkan kekurangan diri
Apakah dia kan sudi
Menerima diri ini
Sebagaimana yang dijanji
Sesungguhnya dikau begitu memahami diri
Pulangku bersama keyakinan di hati
Pandangan mata sebagai penawar diri
Bicaramu peneman di dalam mimpi


Pertemuan kedua, tanggal 15 Mac 2008, sudah terpahat di hati
Ingin mencipta kenangan sebagai memori
Untuk menyaksi pasangan raja sehari
Umpama merpati dua sejoli
Namun sudah takdirnya Ilahi
Dikau tiba sewaktu diriku terpaksa melangkah pergi
Pastinya masa tidak akan setia menanti
Apa yang kita rancangkan
Bukan seperti impian
Namun, terbukti kau telah membuatkan diriku di awangan
Pabila kali pertama kita berjabat tangan


Pertemuan ketiga kalinya
Di sebuah kampung, dengan harapan bertemu bahagia
Kali ini, terasa ingin sekali aku dekat dengannya
Dan tidak mahu bertemu hanya untuk seketika cuma
Seperti pertemuan-pertemuan sebelumnya
Ternyata, bila kupijak kaki ke tanah tumpah darahnya
Hati dan jiwa ini digamit bahagia
Tak sabar lagi rasanya
Untuk kita bersua muka
Namun daku tak pernah menyangka
Badai tetap datang melanda
Apakah kali ini, daku jua hampa dan kecewa?
Mungkinkah kedatanganku sia-sia sahaja?
Tatkala hati diamuk hiba
Pipi diulit si air mata
Sesungguhnya aku tiada menyangka
Dirimu tetap kan tiba
Biar seribu aral menduga
Kerana bagimu, asalkan daku bahagia


Pertemuan keempat penuh kemanisan di kotanya
Tanggal 7 Februari 2009, jam 2.30 petang, dia tiba
Setelah hampir sejam setengah aku menunggunya
Wajahku yang masam mencuka menjadi bahan usikannya
Pertemuan kali ini membawa seribu makna
Walaupun tidak dirancang dengan sempurna
Kerana untuk kali pertama aku ke daerahnya

Ahad, 8 Februari 2009, 4 petang
Aku terpaksa meninggalkanmu
Tentu tidak tega bagiku
Melihat kau berdiri di situ
Setia mengiringi pemergianku
Juga tidak bisa bagiku
Untuk kau melihat titis air jernih di pipiku
Kerana setiap titis itu
Adalah ribut di hatimu

No comments: